Seorang gadis (15) ditangkap polisi setelah memosting video tentang dirinya membakar kitab suci Alquran ke facebook. Gadis tersebut melakukan pembakaran Alquran di sekolahnya dua minggu lalu, yang direkam dalam video kemudian ia unggah ke Facebook.

Polisi Inggris segera menelusuri alamat dan menangkapnya dengan tuduhan menghasut dan menebarkan kebencian terhadap pemeluk agama Islam. Dia ditangkap di kawasan Sandwell Birmingham, Inggris sebagaimana dirilis daily mail (25/11).

Video tersebut segera dihapus dari Facebook untuk mengurangi ekses yang lebih besar. Sebelumnya, polisi telah mengonfirmasi ke pihak sekolah dimana gadis yang dirahasikan namanya itu menuntut ilmu, dan di sekolah itulah ia melakukan pembakaran Alquran yang ada terjemahannya dalam bahasa Inggris.

Polisi setempat menjelaskan, sebelumnya ada juga seorang remaja (14) melakukan hal yang sama kemudian mempublikasikannya di jejaring sosial. Ia pun segera ditangkap polisi dan mencabut videonya di facebook.

Kejadian ini hanya berselang 2,5 bulan sejak gerombolan pemuda menyiram bensin atas beberapa kitab suci Alquran di belakang sebuah pub di Tyneside. Mereka pun segera digerebek polisi.

Terkait ulah si gadis membakar kitab suci di sekolahnya, beberapa teman menonton dan menyaksikannya. Namun begitu video itu diupload ke facebook langsung ketahuan pihak keamanan Inggris dan segera menangkapnya.

Catherine Heseltine, kepala Komite Urusan Publik Muslim di Inggris mendatangi sekolah tersebut memberi peringatan bahwa apa yang dilakukan anak anak itu bisa menyinggung dan memancing kemarahan ummat Islam.

"Alquran adalah kitab suci agama Islam yang dipeluk oleh lebih dari 1 miliar penduduk di dunia ini. Anda dapat lihat bagaiman ummat Islam memperlakukan dan menghormati kitab sucinya. Bagaimana mereka harus bersuci sebelum membaca Alquran dan menaruhnya di tempat rak paling tinggi diantara buku lain," kata Catherine Heseltine.

"Walau banyak orang membakar Alquran tapi kami yakin kitab suci itu tidak akan musnah karena sebagai firman Allah maka Dia juga yang akan menjaganya sebagai pedoman hidup ummat Islam," lanjut Catherine.

Cllr Bob Badham, anggota kabinet di Sandwell mengungkapkan, insiden pembakaran Alquran yang dilakukan anak anak bukan hal pertama terjadi di Inggris. Diduga hal itu sebagai bentuk ikut-ikutan saja.

"Mereka tidak tahu apa eksesnya bila melakukan hal itu kemudian mengunggah ke jejaring sosial. Ini sangat rumit dan masalah serius," tambah Bob. Bob menekankan agar pihak sekolah mengajarkan bagaimana toleransi dan menghormati sesama pemeluk agama lain.

Diketahui, bulan September ada 6 orang berusia sekitar 23-45 tahun ditangkap polisi Gateshead, Tyneside setelah video mereka melecehkan Alquran diupload ke Youtube. Mereka berteriak dan menginjak-injak Alquran dengan maksud balas dendam atas kejadian WTC 9 September.

Hal itu sebagai ekses dari hasutan pendeta Florida bernama Terry Jones yang mengajak melakukan pembakaran kitab suci Alquran sebagai balasan terhadap tragedi WTC 9/11 yang menewaskan 3.000 orang di New York. Walau akhirnya Jones sendiri mengurungkan niatnya itu.

sumber : tribunnews.com



Artikel Terkait:

0 komentar

Posting Komentar